• home

Lirik Lagu Maroon 5 One More Night

9-All | All About 9 - Lirik Lagu Maroon 5 One More Night

You and I go hard at each other like we're going to war.
You and I go rough, we keep throwing things and slamming the door.
You and I get so damn dysfunctional, we stopped keeping score.
You and I get sick, yeah, I know that we can't do this no more.

Yeah, but baby there you go again, there you go again, making me love you.
Yeah, I stopped using my head, using my head, let it all go.
Got you stuck on my body, on my body, like a tattoo.
And now I'm feeling stupid, feeling stupid, crawling back to you.

So I cross my heart and I hope to die
That I'll only stay with you one more night
And I know I said it a million times
But I'll only stay with you one more night

Try to tell you "no" but my body keeps on telling you "yes".
Try to tell you "stop", but your lipstick got me so out of breath.
I'll be waking up in the morning, probably hating myself.
And I'll be waking up, feeling satisfied but guilty as hell.

Yeah, but baby there you go again, there you go again, making me love you.
(Making me love you)
Yeah, I stopped using my head, using my head, let it all go.
(I let it all go)
Got you stuck on my body, on my body, like a tattoo.
(Like a tattoo, yeah)
And now I'm feeling stupid, feeling stupid, crawling back to you.

So I cross my heart and I hope to die
(Yeah)
That I'll only stay with you one more night
(Oh)
And I know I said it a million times
(Yeah)
But I'll only stay with you one more night
(Yeah)

Yeah, baby, give me one more night
Yeah, baby, give me one more night (whoa, yeah)
Yeah, baby, give me one more night (oh, yeah, yeah)

Yeah, but baby there you go again, there you go again making me love you.
Yeah, I stopped using my head, using my head, let it all go.
Got you stuck on my body, on my body like a tattoo.
Yeah, yeah, yeah, yeah

So I cross my heart and I hope to die
(Oh oh oh oh, oh oh oh oh)
That I'll only stay with you one more night
(Oh oh oh oh oh oh)
And I know I said it a million times
(Oh, I said it a million times)
But I'll only stay with you one more night
(Yeah, baby give me one more night)

So I cross my heart and I hope to die (yeah, yeah)
That I'll only stay with you one more night (yeah, yeah)
And I know I said it a million times (yeah, yeah)
But I'll only stay with you one more night (yeah, yeah)

I don't know, whatever.

Semoga bermanfaat.

Mengapa Sebagian Orang tidak Mampu Menyerap Informasi Dengan Baik ?


Alasan mengapa beberapa orang lebih buruk dalam mempelajari sesuatu dibandingkan yang lain telah diungkapkan oleh tim peneliti dari Berlin, Bochum, dan Leipzig. Mereka telah menemukan bahwa masalah utama yang menyebabkan hal tersebut adalah otak kurang memproses informasi yang harus dipelajari. Para ilmuwan melatih respon sentuhan pada subyek supaya menjadi lebih sensitif. Pada subyek yang merespon dengan baik pada saat pelatihan, EEG (Electroencephalography / proses perekaman aktivitas listrik di otak) menunjukkan terjadinya perubahan karakteristik pada aktivitas otak, lebih khususnya pada gelombang alfa. Gelombang alfa ini menunjukkan, seberapa efektifkah otak memanfaatkan informasi sensorik yang diperlukan untuk belajar. "Sebuah pertanyaan menarik sekarang adalah sejauh mana aktivitas alfa dapat dipengaruhi dengan perlakuan tertentu," kata PD Dr Hubert Dinse dari Neural Plasticity Lab of the Ruhr-Universität Bochum Bochum. "Hal ini dapat memiliki implikasi yang besar untuk terapi setelah cedera otak atau untuk memahami proses belajar."
EEG (Electroencephalography)
Proses EEG (Electroencephalography). (Credit: Copyright: MPI CBS Leipzig)
Tim peneliti dari Ruhr-Universität, Humboldt Universität zu Berlin, Charite - Universitätsmedizin Berlin dan Max Planck Institute (MPI) for Human Cognitive and Brain Sciences melaporkan temuan mereka di Journal of Neuroscience.

Belajar tanpa memperhatikan : pelatihan pasif indera peraba

Para peneliti berulang kali merangsang indera peraba selama 30 menit dengan listrik pada kulit tangan. Sebelum dan sesudah pelatihan pasif ini, mereka menguji apa yang disebut dengan "dua-titik ambang diskriminasi," sebuah ukuran dari sensitivitas terhadap sentuhan. Untuk ini, mereka menekan tangan secara lembut dengan dua jarum dan menentukan jarak terkecil antara jarum di mana pasien masih menganggap kedua jarum tersebut sebagai rangsangan yang terpisah. Rata-rata, pelatihan pasif ini, meningkatkan ambang diskriminasi sebesar dua belas persen, - tetapi tidak pada semua peserta yang berjumlah 26 orang. Dengan menggunakan EEG, tim peneliti mempelajari mengapa beberapa orang belajar lebih baik daripada yang lain.

Pencitraan kondisi otak dengan menggunakan EEG: pengaruh aktivitas gelombang alfa

Mitra kerjasama dari Berlin dan Leipzig, PD Dr Petra Ritter, Dr Frank Freyer, dan Dr Robert Becker mencatat EEG yang spontan terjadi pada subyek sebelum dan selama pelatihan pasif. Mereka kemudian mengidentifikasi komponen aktivitas otak yang berkaitan dengan peningkatan hasil tes diskriminasi tersebut. Aktivitas gelombang alfa, yaitu aktivitas otak berada pada rentang frekuensi 8 sampai 12 hertz, ternyata sangat menentukan hasil akhir tes.  Aktivitas gelombang alfa yang lebih tinggi sebelum pelatihan pasif, membuat seseorang menjadi semakin baik dalam belajar. Selain itu, semakin banyak aktivitas gelombang alfa yang menurun selama pelatihan pasif, maka peserta akan semakin mudah mempelajari sesuatu. Efek ini terjadi di korteks somatosensori, di mana bagian di otak yang mengatur indera peraba.

Para peneliti mencari metode baru untuk terapi

"Bagaimana ritme gelombang alfa sehingga berhasil mempengaruhi kemampuan belajar seseorang merupakan suatu hal  yang kita selidiki dengan program komputer," kata PD Dr Petra Ritter, Kepala Kelompok Kerja "Brain Modes"  di Leipzig MPI dan Charité Berlin. "Hanya pada saat kita memahami pengolahan informasi kompleks di dalam otak, maka kita bisa melakukan intervensi khusus terhadap proses yang terjadi di otak untuk membantu orang yang mengalami gangguan," tambah Petra Ritter. 

Belajar tergantung pada akses terhadap informasi sensorik

Aktivitas gelombang alfa yang tinggi dianggap sebagai penanda kesiapan otak untuk mengeksploitasi informasi baru yang masuk. Sebaliknya, penurunan kuat aktivitas alfa selama stimulasi sensorik dianggap sebagai indikator bahwa otak memproses rangsangan dengan sangat efisien. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa, pembelajaran berbasis persepsi sangat tergantung pada seberapa besar informasi sensorik ini dapat diakses. Aktivitas gelombang alfa sebagai penanda keadaan otak terus berubah, sehingga perubahan ini sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menangkap dan memproses informasi.

Referensi Jurnal :

  1. F. Freyer, R. Becker, H.R. Dinse, P. Ritter. State-dependent perceptual learningJournal of Neuroscience, 2013 DOI: 10.1523/JNEUROSCI.4039-12.2013
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Ruhr-Universitaet-Bochum via Science Daily (13 Februari 2013). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Para Ilmuwan Berhasil Menghilangkan Kemampuan Kulit Untuk Merasakan Dingin


Ahli saraf dari USC telah berhasil memahami terjadinya sensasi dingin pada tingkat sel. Mereka mengidentifikasi jaringan neuron sensorik di kulit yang mengatur sensasi dingin. David McKemy, profesor neurobiologi di USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences dan timnya berhasil mematikan secara selektif kemampuan untuk merasakan dingin pada tikus, namun tikus tersebut masih dapat merasakan panas dan sentuhan.

Pada penelitian sebelumnya, McKemy menemukan hubungan antara rasa dingin dan protein yang dikenal sebagai TRPM8, yang merupakan sensor suhu dingin di neuron kulit, serta reseptor untuk rasa mentol. Sekarang, pada makalah yang muncul di Journal of Neuroscience pada tanggal 13 Februari, McKemy dan rekan-rekan penelitinya telah berhasil mengisolasi neuron yang mengekspresikan TRPM8, sehingga fungsinya secara khusus dapat diuji.
Goose bumps atau tonjolan kecil pada kulit akibat merinding sehingga membuat rambut pada pori-pori kulit berdiri. Hal ini menyebabkan lapisan lemak persis di bawah kulit sebagai membentuk lapisan insulasi untuk mencegah kehilangan panas.
Goose bumps atau tonjolan kecil pada kulit akibat merinding sehingga membuat rambut pada pori-pori kulit berdiri. Hal ini menyebabkan lapisan lemak persis di bawah kulit sebagai membentuk lapisan insulasi untuk mencegah kehilangan panas. (Credit: © Oleksii Sergieiev / Fotolia)
Dengan menggunakan program mouse-tracking yang dikembangkan oleh salah satu mahasiswa McKemy, para peneliti menguji tikus kontrol dan tikus tanpa neuron TRPM8 pada permukaan yang dapat diatur suhunya. Suhu permukaan berkisar antara 0 derajat sampai 50 derajat Celsius (32 sampai 122 derajat Fahrenheit).

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang kehilangan TRPM8 tidak bisa merasakan dingin, tapi masih bisa menanggapi panas. Tikus kontrol cenderung berada pada daerah dengan suhu sekitar 30 derajat Celcius (86 derajat Fahrenheit) dan menghindari kedua daerah dingin dan panas. Tapi, tikus tanpa TRPM8 hanya menghindari permukaan yang panas.

Pada tes kekuatan genggaman tangan, respon terhadap sentuhan, atau gerakan terkoordinasi, seperti menyeimbangkan badan diatas tongkat yang berputar, tidak ada perbedaan antara tikus kontrol dan tikus tanpa TRPM8.

Dengan lebih memahami cara-cara tertentu di mana kita merasakan sensasi, para ilmuwan berharap suatu hari dapat mengembangkan pengobatan yang mampu mengurangi rasa nyeri, namun tidak menghilangkan semua kemampuan pasien untuk melakukan respon sensorik.

"Masalah dengan obat anti nyeri sekarang adalah, obat tersebut biasanya hanya mengurangi peradangan, yang merupakan salah satu penyebab utama nyeri, atau obat tersebut justru menghilangkan semua kemampuan pasien untuk melakukan respon sensorik dan tidak mampu hanya menghilangkan secara sementara terhadap respon sensorik yang ditarget" kata McKemy. "Salah satu tujuan kami adalah untuk membuka pengembangan bagi obat-obat yang dapat mengatasi rasa sakit secara langsung, akan tetapi tidak menyebabkan pasien benar-benar mati rasa."

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh University of Southern California via Science Daily (12 Februari 2013). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Cantik lebih lama


Menjaga dan mempertahankan tetap cantik lebih lama tentunya semakin sulit anda lakukan, dimana agar tampil cantik lebih lama banyak dipengaruhi oleh faktor usia. Dengan semakin bertambahnya usia anda tentunya kecantikan akan dengan cepat memudar. Hal ini tentunya dapat anda hindari sehingga anda dapat mempertahankan kecantikan lebih lama lagi sehingga anda nampak lebih fresh dan awet muda.

Menjelang usia 30 biasanya kulit mengalami perubahan terutama pada bagian kulit wajah. Nampak kerutan halus serta munculnya flek hitam akibat sel kulit mati dengan mudah nampak pada wajah anda. Kejadian seperti ini tentunya menjadikan kecantikan anda semakin berkurang setiap harinya. Yang perlu anda lakukan untuk menjaga kecantikan lebih lama adalah dengan memperhatikan betul akan perawatan harian terhadap kulit terutama pada bagian wajah.

Pilihlah pelembab wajah yang sesuai bagi jenis kulit anda, hal ini tentunya akan lebih mempertahankan cantik lebih lama lagi. Memilih pelembab yang sesuai dengan jenis kulit tentunya semakin mudah bagi bahan yang terdapat pada pelembab tersebut untuk bekerja secara maksimal. Penggunaan pelembab wajah ini tentunya akan menghindari anda dari faktor yang menyebabkan kulit wajah mengalami efek penuaan dini.

Ketepatan dalam memilih jenis pelembba juga menjadi faktor utama dalam menjaga kecantikan lebih lama. Terutama bagi anda yang sudah menginjak usia 30 tahun, mencegah dari pengaruh sinar UV dengan menggunakan pelembab yang memiliki kandungan SPF 15 serta bahan tambahan yang mampu menutrisi kulit melalui pelembab tersebut. Untuk menangkal kerusakan yang diakibatkan oleh pengaruh luar, sebaiknya pilihlah pelembab yang bersifat antioksidan yang mampu memperbaiki kerusakan sel kulit wajah anda.

Penggunaan pelembab yang mahal tidaklah menjadi sebuah jaminan akan bagusnya produk tersebut jika anda gunakan. Memperhatikan kecocokan pada jenis kulit serta menghindari penggunaan pelembab yang memiliki kandungan pewangi sebaiknya anda hindari bagi anda yang memiliki jenis kulit sensitif.

Mengatasi kerutan atau garis halus pada kulit dapat anda lakukan dengan menggunakan pelembab yang sebaiknya berbahan alami. Untuk mengembalikan kekencangan bagi kulit wajah, anda dapat menggunakan pelembab yang memiliki kandungan vitamin C dan vitamin A yang dapat membantu meremajakan kulit wajah.

Dalam menggunakan bedak sehari-hari sebaiknya anda menghindari penggunaan bedak matte. Menggunakan jenis bedak tersebut akan membuat kerutan semakin jelas terlihat. Pilihan bedak yang memiliki kandungan untuk mencerahkan wajah sebaiknya anda gunakan agar garis halus dapat tersamarkan.

Dalam mengenakan bedak, sebaiknya jangan terlalu tebal. Menggunakan bedak yang terlalu tebal akan menjadikan penampilan anda terlihat lebih lelah. Sebaiknya kenakan bedak secara ringan saja namun anda dapat mengulanginya jika memang diperlukan.

Cantik lebih lama ini tentunya menjadi kebutuhan bagi anda yang merasa perlu dalam menjaga penampilan sehari-hari agar terlihat lebih awet muda.

Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia : Perkembangan, Peninggalan, Kronologi, Sejarah

Artikel dan Makalah tentang Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia : Perkembangan, Peninggalan, Kronologi, Sejarah - Perkembangan Hindu dan Buddha di India membawa akibat dan pengaruh yang luar biasa pada kehidupan internasional, khususnya Asia Selatan dan Tengah (Tibet, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka), Asia Timur (Jepang, Cina, Korea, Taiwan), dan Asia Tenggara. Indonesia merupakan daerah yang terpengaruh oleh agama dan budaya Hindu-Buddha. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia zaman dahulu begitu kental dan hingga kini masih terasa. Hal ini terlihat dari berbagai macam peninggalan bersejarah bercorak Hindu-Buddha. Pengaruh Hindu dapat kita lihat di Bali, di mana sebagian besar masyarakatnya pemeluk Hindu. Pengaruh Buddha dapat terlihat pada kemegahan Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Pada bab ini kalian akan mempelajari proses masuknya peradaban Hindu dan Buddha ke Indonesia. Kalian akan melihat pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan agama dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Dari sinilah masyarakat Indonesia memasuki babak sejarah, ditandai dengan pengenalan terhadap sistem tulis. Kalian akan mengetahui, kebudayaan Hindu-Buddha berpengaruh besar terhadap perkembangan bahasa, sastra, arsitektur (candi, keraton), serta seni rupa (relief, patung, makara).

A. Proses Masuk Dan Menyebarnya Agama Hindu-Budha Di Indonesia

B. Bukti-Bukti Proses Indianisasi Di Indonesia

C. Pengaruh Hindu-Buddha Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

Anak benua India merupakan tanah tempat kebudayaan Weda, Buddha, Jaina lahir. Di sebelah utara terdapat sungai–sungai besar seperti Indus, Gangga, Yamna, dan Brahmaputra yang memiliki lembah-lembah subur. Di lembah-lembah subur inilah lahir peradaban Hindu muncul. Penduduk Lembah Indus adalah bangsa Dravida yang berkulit hitam. Peradaban Lembah Indus mengalami kemunduran ketika bangsa Arya dari Asia Tengah melakukan invasi. Persebaran bangsa Arya dibedakan atas dua periode: masa Weda Awal dan masa Weda Akhir. Pada masa akhir ini itu bangsa Arya mulai membangun sistem agama Weda (Hindu) dan pemerintahan (politik).

Sementara itu, agama Buddha lahir dari Sidharta Gautama, putra Raja Suddodhana dari Kapilawastu. Setelah dewasa, Sidharta pergi dari istana dan meninggalkan segala bentuk kesenangan duniawi. Ia berguru pada sejumlah rahib. Ketika tiba di Desa Gaya, di Lembah Sungai Gangga, Siddharta menjadi seorang Buddha. Setelah itu ajaran Buddha mengalami perkembangan: Buddha Mahayana dan Hinayana. Pengaruh Buddha pun meluas hingga Cina, Jepang, Indocina, dan Indonesia.

Sekitar awal tarikh masehi, telah terjadi hubungan dagang antara India, Indonesia Indocina, dan Cina. Hubungan dagang ini berkembang menjadi hubungan politik, agama, dan budaya. Hubungan itu didukung oleh kronik-kronik dari Cina, Yunani, Arab, India, Indocina, dan kitab serta prasasti dalam negeri. Dari sumber-sumber itu dapat disimpulkan: persebaran agama dan budaya Hindu-Buddha dari India ke Indonesia berawal dari perdagangan.

Ada lima teori tentang pihak-pihak yang berjasa menyebarkan Hindu dan Buddha di Indonesia. Pihak pertama adalah kaum brahmana dan rahib dari India. Pihak kedua adalah para pedagang India (waisya). Pihak ketiga adalah kaum sudra yang melarikan diri dari India ke Indonesia. Pihak keempat adalah golongan ksatria India yang melarikan diri ke Indonesia karena takut dikejar-kejar oleh musuh. Dan pihak kelima dalah orangorang Indonesia sendiri, yang sebelumnya pernah mengunjungi India. Keterkaitan antara perdagangan dan persebaran Hindu Buddha mengakibatkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia menjadi pusat Hindu-Buddha, terutama di Jawa, Bali, dan Kalimantan; sementara Sumatera merupakan pusat Buddha.

Anda sekarang sudah mengetahui Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Peradaban Romawi Kuno, Zaman Kerajaan, Republik, Kekaisaran, Sistem Pemerintahan, Penduduk, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Kepercayaan, Peninggalan, Kebudayaan

Artikel dan Makalah tentang Peradaban Romawi Kuno, Zaman Kerajaan, Republik, Kekaisaran, Sistem Pemerintahan, Penduduk, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Kepercayaan, Peninggalan, Kebudayaan - Menurut kepercayaan, kata Romawi berasal dari nama kakek moyang bangsa Romawi, yaitu Remus dan Romulus. Kedua orang tersebut adalah anak dari Rhea Silva, salah satu keturunan Aeneas (pahlawan Perang Troya), semasa kecil mereka disusui dan dibesarkan oleh seekor serigala. Mengenal kata Roma mengingatkan kepada ibukota negara Italia. (Baca juga : Peradaban Kuno di Eropa)

Memang, peradaban Romawi ini terletak di negeri Italia, tepatnya berada di Pegunungan Apenina. Lembah pegunungan Apenina merupakan lahan-lahan yang subur dan cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di sana memiliki mata pencahariaanya sebagai petani gandum, jagung dan sayur-sayuran.

Di Pegunungan Apenina ini ditemukan pula tambang-tambang mineral yakni emas, bijih besi, tembaga, batu pualam dan marmer. Malah, marmer yang dihasilkan merupakan jenis yang berkualitas tinggi dan sangat baik untuk bahan bangunan.

1. Penduduk

Penduduk asli romawi tinggal di Italia bagian Utara, tepatnya di sekitar Danau Maggiore. Mereka mendapatkan makanan dengan cara bertani, berburu dan menangkap ikan. Pada masa zaman besi (1000-600 SM), bangsa pendatang muncul di Italia diantaranya bangsa Umbria di bagian utara, Latin di lembah Sungai Tiger dan Samnite di Selatan. Sungai Timber berada di bagian tengah Itali, dan dari sinilah selanjutnya muncul kerajaan Romawi yang menyebar hampir ke seluruh daratan Eropa, Asia dan Afrika. Kebudayaan tersebut dikenal dengan kebudayaan Latin.

2. Pemerintahan

a. Zaman Kerajaan

Pada abad ke 8 – 7 SM, wilayah Italia Selatan dan Pantai Sicilia merupakan koloni dari Yunani. Koloni Yunani di Italia tidak ditanggapi oleh bangsa Romawi sehingga keduanya pun tidak pernah bersatu. Pada waktu yang hampir bersamaan, datanglah bangsa Etrusci datang dari Asia Kecil menuju pantai barat Italia dengan kemampuan teknologi yang lebih maju dan tidak melakukan percampuran darah dengan bangsa asli maupun bangsa pendatang terdahulu, mereka menguasai beberapa kota di Romawi yang sudah terbentuk sebelumnya. Kekuasaan Estruci merebut Kota Roma dan menjadikannya sebagai ibukota. Kota Roma pun mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan dengan bangsa-bangsa yang berada di sekitar Laut Tengah. Karena adanya saingan, pada tahun 535 SM Etrusci bersekutu dengan Kartago lalu berhasil mengusir Yunani dari tanah Italia.

Di saat krisis adanya ancaman keamanan, akhirnya Yunani dan bangsa Romawi dapat bersatu mengusir Kartago dan Etrusci (509 SM), dan dapat menguasai ibukota Roma. Interaksi antar bangsa-bangsa yang datang ke Italia membentuk suatu percampuran kebudayaan, orang-orang Romawi mengambil budaya Etrusci dan Yunani yang dikembangkan sendiri, seperti halnya huruf alfabet yang dikenal sekarang.

b. Zaman Republik

Bangsa Latin adalah bangsa terbesar menempati wilayah Romawi. Pola hidup semula bangsa Latin mengandalkan dari alam dengan cara bertani dan beternak, namun sejak kedatangan Yunani, Etrusci dan Kartago mengubah pola hidup semula dan mencoba mengadopsi semua ilmu dan teknologi yang diperolehnya.
Reruntuhan bangunan forum pada masa republik di Romawi.
Reruntuhan bangunan forum pada masa republik di Romawi. (Wikimedia Commons)
Terusirnya bangsa Etrusci, bangsa Roma membentuk sistem pemerintahan dalam bentuk Republik yang terdiri dari negara-negara kota seperti polis di Yunani. Dalam kehidupan sosial, Romawi terdiri dari dua kelompok yang berpengaruh, yaitu Patricia dan Plebeia. Masing-masing kelompok memiliki ciri khas tersendiri, Patricia terdiri dari penguasa tanah yang besar sedangkan Plebeia terdiri dari golongan masyarakat kecil dan menengah (pedagang, seniman, petani). Walaupun jumlah Patricia sangat sedikit (8% dari jumlah bangsa Romawi) dominasi kaum Patricia dalam pemerintahan sangat berpengaruh sehingga republik ini disebut pula Republik kaum Patricia.

Lima tahun sejak kemenangan Romawi atas Etrusci, bentuk pemerintahan diubah dari negara kota menjadi imperium yang dipimpin oleh dua orang konsul. Kedua konsul diharuskan dari golongan Patricia dan memiliki kekuasaan yang sama dan dapat memveto satu sama lainnya. Sebagai penasihat konsul dibentuklah lembaga penasehat (Senat), lembaga perwakilan distrik (Comitia Curiata) dan lembaga perwakilan pemimpin militer (Comitia Centuriata).

Golongan Plebei mengajukan petisi persamaan haknya dengan Patricia dalam hal berpolitik, maka dibentuklah Tribunate of Pleibei yang memperbolehkan hak veto dari Comitia Curiata kepada Senat dan Comitia Centuriata. Orang Romawi percaya bahwa negara yang baik harus dikuasai dengan imperium, dengan kepercayaan ini Romawi mengembangkan wilayahnya ke luar wilayah Romawi. Setelah kemenangan Romawi atas Yunani timbullah kepercayaan diri dan membangun kekuatan militer untuk memukul mundur pasukan Phunisia (Phoenix), yaitu Kartago dari Afrika Utara.

Peperangan pun terjadi sebanyak tiga kali, yaitu tahun 264 SM saat Romawi merebut Pulau Sisilia, tahun 241 SM saat Romawi diserang oleh Hannibal (panglima perang Kartago) secara tiba-tiba di pegunungan Alpen dan Romawi berhasil menyerang kembali dan memukul mundur, dan tahun 146 SM saat menguasai Laut Tengah dan Asia Barat.
Hannibal
Hannibal. (Wikimedia Commons)
Seringnya terjadi peperangan, mengakibatkan tanah pertanian menjadi tidak terurus dengan baik, apalagi prajurit Romawi direkrut dari golongan rakyat yang terdiri dari petani. Akibat adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat bawah dengan timbulnya kekuasaan pemilikan tanah oleh golongan Patricia semakin bertambah maka terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh Spartacus (73-71 SM).

Kondisi dalam negeri yang bobrok akibat perang saudara, munculnya kaum proletar (prajurit yang menjadi gelandangan), dan ancaman perang dari bangsa lain berlangsung lama, senat merasa kewalahan dan tidak mampu menangani masalah serius tersebut. Kemudian tahun 64 SM muncul tiga tokoh militer yang memiliki reputasi yang besar. Mereka adalah Pompeius, Crassus dan Julius Caesar yang dikenal dengan nama Triumvirat (persekutuan tiga serangkai).
Gaius Julius Caesar
Gaius Julius Caesar. (costi.ru)
Ketiga orang ini, selalu berseteru dan masing-masing selalu ingin menonjolkan dirinya dengan mengajukan sebagai konsul di Romawi. Setelah meninggalnya Crassus dalam pertempuran di Mesopotamia, hubungan buruk antara Pompeius dan Julius Caesar tak terelakkan lagi. Pompeius mencoba merangkul Senat dan menyingkirkan saingannya, namun kelihaian Julius Caesar tak dapat dibendung bahkan berhasil menguasai Peninsula (semenanjung Italia) dan membunuh Pompeius di Yunani.
Gnaeus Pompeius Magnus
Pompeius. (Wikimedia Commons)
Julius Caesar pun menjadi pemimpin tunggal Romawi dan menjadikan dirinya sebagai diktator seumur hidup. Banyak terjadi perubahan semasa pemerintahan Julius Caesar, mengurangi tugas-tugas Senat, pembaharuan administrasi, memperbaiki perpajakan, pembuatan perumahan, memperbaiki sistem kalender matahari dan pengeringan rawa-rawa. Ternyata, perubahan dan kesuksesan Yulius Caesar tidak mendapat sambutan hangat dari beberapa pihak termasuk dari anak angkatnya Brutus. Tragisnya, tahun 44 SM Julius Caesar pun dibunuh oleh Brutus.
Lukisan tentang pembunuhan ulius Caesar oleh Brutus.
Lukisan tentang pembunuhan ulius Caesar oleh Brutus. (Wikimedia Commons)
Kematian Yulius Caesar menimbulkan kekacauan, Senat ingin kembali menguasai pemerintahan. Dalam kondisi negara seperti ini, para panglima Yulius Caesar membentuk triumvirat yang baru terdiri dari Antonius, Lepidus dan Octavianus. Kekuatan ini dapat menguasai Romawi menjadi terkendali dan membunuh Brutus sang pemberontak. Atas jasa-jasanya ketiga panglima diberi wilayah kekuasaan, Antonius menguasai wilayah sebelah Timur (Asia Kecil dan Mesir), Lepidus menguasai wilayah Selatan (Afrika Utara) dan Octavianus menguasai wilayah Barat (Yunani dan Spanyol).
Marcus Junius Brutus
Brutus, akhirnya harus mati di tangan triumvirat. (Wikimedia Commons)
Sama seperti Triumvirat sebelumnya, terjadi perselisihan antara Octavianus dan Antonius karena curiga akan menjadi penguasa tunggal di Imperium Romawi. Apalagi, perselisihan terus memuncak saat Antonius menikah dengan Putri Cleopatra dari Mesir. Di lain cerita, Lepidus pun meninggal. Tahun 31 SM Octavianus berhasil menghancurkan kekuatan Antonius. Senat kemudian mengangkatnya menjadi kaisar dan memberi gelar Augustus (Yang Maha Mulia).

c. Zaman Kekaisaran

Dilantiknya Octavianus menjadi kaisar (penguasa tunggal) menjadikan bentuk pemerintahan Romawi menjadi kekaisaran dengan Octavianus sebagai kaisar yang pertama. Keadaan negara pada zaman ini dinamakan Pax Romana, artinya Roma yang damai. Octavianus memiliki kekuasaan tunggal atas Imperium Romawi yang memiliki kekuasaan absolut. Ia tidak hanya penguasa dalam bidang pemerintahan dan politik namun juga sebagai kepala agama. Pembaharuan pun dilakukan dengan baik, Kota Roma dilengkapi polisi dan pemadam kebakaran, meningkatkan subsidi gandum, membangun arena olahraga, dan membangun kuil.
Octavianus
Gaius Julius Caesar Augustus (23 September 63 SM–19 Agustus 14), yang bergelar Kaisar Oktavianus Augustus atau Kaisar Agustus (bahasa Latin: Imperator Caesar Divi Filivs Avgvtvs) (Wikimedia Commons)
Setelah Octavianus meninggal, kekuasaan diserahkan kepada Tiberius (14 - 37 M). Pada masa ini timbul penyebaran agama Kristen oleh Nabi Isa (Yesus Kristus). Agama Kristen mengajarkan monotheisme dan tidak mendewakan manusia. Karena demikian, kaum Kristen dianggap sebagai pemberontak yang akan menjadi raja maka Yesus Kristus pun dihukum mati dengan cara disalib dan penganutnya ditindas.

Tahun 54 – 68 M Kaisar Nero berkuasa di Romawi. Pada masa ini, sejumlah kaum Kristen diincar dan dibunuh karena pengikut kristen makin bertambah jumlahnya. Namun keadaan ini tidak membuat kaum Kristen menjadi gentar, dan membuahkan hasil yang baik pada masa kekuasaan Konstantin Agung (312-337 M). Perlakuan pengejaran dan pembunuhan kepada kaum Kristen ditiadakan, ia menyadari dengan benar nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran-ajaran Yesus Kristus. Sejak itu agama Kristen ditetapkan sebagai agama negara.
Konstantinus Agung
Kepala dari patung Konstantinus yang raksasa di Musei Capitolini. Gaius Flavius Valerius Aurelius Constantinus (lahir 27 Februari 272 – meninggal 22 Mei 337 pada umur 65 tahun), yang lazim dikenal sebagai Konstantinus I, Konstantinus Agung, atau (di antara orang-orang Kristen Ortodoks Timur dan Katolik Timur) dan Santo Konstantin, (Wikimedia Commons)
Konstantin Agung memindahkan ibukota dari Roma ke Konstantinopel. Keputusan ini merupakan awal yang tidak baik bagi kekuasaan Imperium Romawi. Pada tahun 400 M, pecahlah kekuasaan Romawi menjadi dua bagian, yaitu Imperium Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Imperium Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Tahun 476 M Imperium Romawi Barat hancur oleh penyerangan bangsa Jerman. Keruntuhan Romawi Barat tidak memengaruhi keamanan Romawi Timur, bahkan sempat mengalami kejayaan pada masa Kaisar Yusthianus tahun 527-563 M. Pada tahun 1543 Imperium Romawi Timur hancur oleh serangan bangsa Turki.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Romawi banyak diadaptasi dari kebudayaan-kebudayaan yang sudah berkembang sebelumnya, misalnya Yunani, Persia, Etrusci, dan Hellenisme. Mereka tidak hanya mempelajari juga mengembangkannya menjadi beragam.

Dalam dunia teknik sipil, ditemukannya teknik membuat beton dan mendirikan bangunan berbentuk kubah. Bangsa Romawi mampu memanfaatkan berat beton pada kubah menjadi kekuatannya sendiri dengan ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Muncul pula pengetahuan tentang pembuatan jalan, akuaduk (saluran air gantung), dan tata kota.
reruntuhan tiang-tiang arsitektur Romawi di Kota kuno, Lepcis Magna (Libya).
Pengaruh kebudayaan dan teknologi Romawi menyebar hingga Afrika Utara; tampak di atas reruntuhan tiang-tiang arsitektur Romawi di Kota kuno, Lepcis Magna (Libya). (Wikimedia Commons)
Dalam bidang militer, sistem organisasi diperkenalkan dengan garis komando yang teratur, dikenal pula istilah-istilah yang masih dikenal hingga sekarang, seperti legiun, divisi dan lain-lain. Dalam bidang seni pahat, bangsa Romawi menyukai membuat pahatan objek benda berdasarkan yang dilihat, tidak seperti bangsa Yunani yang menggunakan sebuah model, seperti sosok manusia yang dijadikan model dewa. Dalam sistem pemerintahan, bangsa Romawi mengenal sistem kekuasaan mutlak yang dipimpin oleh satu orang dengan tidak melupakan kewajiban tanggung jawab pemerintah untuk memberi kesejahteraan kepada rakyatnya. 

Dalam bidang kesusilaan, sifat kesederhanaan bangsa Romawi patut dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan sekarang. Perlakuan antarsesama manusia dianggap sama, bahkan terhadap budak. Sayangnya, sifat asli ini sudah memudar ketika masuknya budaya luar yang memperkenalkan unsur duniawi dalam kehidupan.

4. Sistem Kepercayaan

Pada awalnya bangsa Romawi mempercayai akan kekuatan roh atau dengan kata lain, kepercayaan mereka adalah animisme. Kekuatan roh ini berkaitan dengan rumah tangga, sebagai berikut:

(a) Leres, roh penjaga ladang.
(b) Penates, penjaga gudang.
(c) Janus, penjaga pintu rumah.
(d) Vesta, penjaga api.
(e) Lares familiaris, penjaga rumah.

Masuknya kebudayaan Yunani dan Etrusci berubah menjadi polytheisme, dewa-dewa diwujudkan seperti halnya manusia, bahkan sejak kekuasaan Yulius Caesar raja dianggap sebagai dewa. Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Romawi hampir sama dengan dewa-dewa bangsa Yunani namun dengan nama yang berbeda, contohnya Yupiter (dewa tertinggi), Mars (dewa perang), Venus (dewi kecantikan), Neptunus (dewa laut) dan lain-lain.
Dewa Yupiter
"Jupiter et Thétis" karya Jean Ingres, 1811. (WIkimedia Commons)
Penyebaran agama Kristen oleh Santo Petrus dan Paulus ke Eropa turut mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monotheisme. Agama Kristen dijadikan sebagai agama negara oleh Theodosius (378-395 M), bahkan Kota Roma menjadi pusat agama Katolik.

5. Peninggalan Budaya

Peninggalan Romawi dalam seni bangun dengan gaya arsitektural yang indah dan kekuatannya yang kokoh masih dapat ditemui di Itali, diantaranya adalah bangunan yang terkenal amphiteather di Coloseum, bangunan ini digunakan untuk mempertontonkan adu gladiator.

Dalam dunia sastra banyak ditemukan hasil sastra yang dijadikan bahan literatur untuk belajar bahasa latin. Hasil karya yang terkenal antara lain:

(a) Epos Aeneas oleh Vergulius.
(b) Ode dan Satire oleh Horatius.
(c) Amores oleh Ovidius.
(d) De Bello Civili oleh Lucan.
(e) Historia, Annuarium, dan Germania oleh Tacitus.
Koloseum
Koloseum yang dibangun pada masa Kaisar Titus. (Wikimedia Commons)
Anda sekarang sudah mengetahui Peradaban Romawi Kuno. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Peradaban Yunani Kuno, Letak Geografis, Penduduk, Sistem Pemerintahan, Kepercayaan, Peninggalan, Kebudayaan

Artikel dan Makalah tentang Peradaban Yunani Kuno, Letak Geografis, Penduduk, Sistem Pemerintahan, Kepercayaan, Peninggalan, Kebudayaan - Berikut ini adalah materi lengkapnya :

1. Letak geografis

Wilayah Yunani merupakan wilayah maritim artinya wilayah tersebut dikelilingi oleh laut, kecuali sebelah Utara yang berbatasan dengan Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki, sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Laut Ionia, bagian Selatan dengan Laut Tengah dan bagian Timur dengan Laut Aegea. Selain dikelilingi laut, di wilayah Yunani terdapat pegunungan kapur dengan lembah-lembah yang terjal. Kondisi ini membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpisah-pisah dan mandiri. Keadaan geografis ini menciptakan bangsa Yunani kuno hidup sebagai pedagang, walaupun tanahnya yang kurang subur sebagian di antaranya hidup sebagai petani gandum. (Baca juga : Peradaban Kuno di Eropa)

2. Penduduk

Bangsa asli yang mendiami wilayah Yunani adalah bangsa Akaia, beberapa lama kemudian berdatangan secara bergelombang bangsa-bangsa dari wilayah lain, seperti Achean (1500-1300 SM), Aeolia (2000 SM), Ionia (1400 SM) dan Doria (1150 SM). Sebelum kedatangan bangsa asing, Akaia telah memiliki peradaban yang maju, di antaranya dikenal dengan nama Peradaban Minos (Minoa) dan Mikena (Mycenae). Percampuran bangsa Achean dengan bangsa Akaia menghasilkan kebudayaan kuno yang berpengaruh terhadap kebudayaan pada generasi berikutnya dan meluas ke berbagai wilayah di Eropa, salah satunya adalah kepercayaan kepada banyak dewa.

3. Peradaban Awal Yunani

a) Peradaban Pulau Kreta

Kebudayaan yang ditemukan di Pulau Kreta adalah kebudayaan Minos (Minoa). Nama Minos diambil dari nama raja yang pernah berkuasa, yakni Raja Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan tata kota yang rapih. Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada tahun 1900 oleh Sir Arthur Evans saat dilakukan penggalian istana Knossos. Istana Knossos dibuat dengan indah yang di dalamnya terdapat ruang pertemuan antarmenteri. Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Di dalam ceritanya digambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang makmur. Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan Asia Kecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus.

Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini dibuktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada 1953. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng.

Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-2300 SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM). Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh terhadap Yunani, tidak hanya itu kebudayaannya pun berkembang hingga ke Eropa dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya.

b) Peradaban Pulau Mycenae

Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae merupakan bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar.

Walaupun hidup dalam zaman yang sama dengan Pulau Kreta, Mycenae memiliki kebudayaan yang berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang lebih kokoh. Pada tahun 1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan Mycenae dan ditemukan sisa-sisa kota berlapis sembilan. Lapisan yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan tanah yang ditandai dengan bentuk sisa-sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. Pada salah satu lapisan tersebut diperkirakan sebagai kota Troya seperti yang diceritakan Homerus dalam buku Illyas.

4. Sparta

Secara geografis Yunani memiliki jajaran pegunungan yang membentang ke segala penjuru. Dalam kondisi geografi seperti ini, orang-orang Yunani hidup secara berkelompok, karena sukarnya transportasi dan komunikasi maka setiap kelompok memperkuat daerahnya dan hidup secara mandiri membangun sebuah negara kota yang mereka namakan polis. Polis Sparta terlahir sejak kedatangan bangsa Doria yang jago berperang datang ke Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi perang Messenia I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang tinggal di sebelah Barat Peloponessos dan berhasil dikuasai.

Orang Messania dijadikan helot (petani yang mengerjakan tanah negera). Tahun 650-630 terjadi Perang Messenia II, kala itu terjadi pemberontakan orang Messenia yang ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang ini dapat ditumpas. Kekuatan Sparta menyebabkan kekuasaannya semakin meluas di wilayah Peloponessos kecuali Argois dan Achaea. Dalam keadaan seperti ini Sparta harus memperkuat dirinya dengan sistem pemerintahan dan pertahanan yang kokoh dari serbuan para pemberontak. Dengan alasan tersebut maka seorang negarawan Sparta yang bernama Lycurgus menggariskan pembaharuan terhadap peraturan dan undang-undang yang mesti ditaati oleh setiap penduduk di wilayah Peloponessos. Di antaranya adalah peraturan wajib militer bagi setiap anak laki-laki yang sudah menginjak umur 7 hingga 60 tahun tahun, sedangkan anak perempuan tidak diberlakukan demikian.

Sistem pemerintahan di Sparta memiliki corak seperti berikut.

(a) Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun kepada anaknya.
(b) Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas membantu kepala pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan yang sebenarnya.
(c) Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga negara Sparta.
(d) Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke atas.

Dalam sidang dewan, Dewan Penatua mengajukan usulan undang-undang kepada Apella, lalu Apella mempertimbangkan usulan, masukan dan memutuskan, namun Dewan Penatua dapat memveto keputusan Apella seandainya terjadi kejanggalan. Apabila tidak ditemukan titik temu maka Ephor yang memutuskan.

5. Athena

a. Sistem Pemerintahan

Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia, mereka tinggal di Attica. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena hidup lebih bebas dan dapat mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti filsafat, seni pahat dan teater. Sistem pemerintahan di Athena diatur oleh seorang negarawan yang bernama Solon (594 SM). Aturan yang dibuat oleh Solon merupakan pengganti undang-undang buatan Draconia yang ditentang oleh orang-orang golongan bawah dengan alasan merasa dirugikan. Untuk menghindari pertumpahan darah, Solon mengatur perubahan undang-undang yang telah ada dengan cara menghapus sistem perbudakan, memberi lahan garapan baru kepada budak yang telah merdeka, petani gandum yang berutang banyak diberi lahan baru untuk membudidayakan anggur dan membentuk lembaga pengadilan yang telah dipilih oleh rakyat.

Untuk menjamin berjalannya pemerintahan dengan benar, Athena memperkenalkan sistem pemerintahan demokrasi dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan para dewan eksekutif (archon) sebanyak 9 orang yang dianggap mewakili rakyat. Dalam jalannya pemerintahan, archon mendapat pengawasan ketat dari dewan pengawas (aeropagos) yang merangkap sebagai ketua pengadilan. Cleisthenes memperkenalkan sistem ostracisme, yaitu hak warga Yunani untuk mengganti dan mengasingkan penguasa yang dianggap berkuasa secara berlebihan. Dengan demikian, pemerintahan pun mendapatkan pengawasan langsung dari rakyatnya. Keadaan negara yang aman seperti ini, dimana hak setiap setiap warga negara sama dan bebas mengeluarkan pendapat, Athena melahirkan para pemikir yang ahli dalam bidang filsafat, hukum, tata negara bahkan matematika yang dipakai hingga sekarang, seperti Plato, Socrates, Aristoteles, Phytagoras, Hippocrates, dan lain-lain.

b. Perang Persia dan Yunani

Persia berhasil masuk dan menguasai bagian Yunani tahun 556 SM, pada kala itu Persia dipimpin oleh Raja Cyrus. Keberadaan orang Persia, tidak disenangi oleh orang-orang di wilayah Yunani. Pada tahun 499 SM Aristogoras dan Milletus mencoba melakukan pemberontakan dan dibantu oleh orang-orang Athena dan Eretria dengan mengirim 25 buah kapal perang. Tetapi bantuan tidak mampu menandingi kekuatan laut pasukan Persia, pemberontakan tersebut dikalahkan. Kala itu Persia di bawah pimpinan Raja Darius.

Keterlibatan Athena dan Eretna diketahui oleh Darius maka tahun 492 SM dikirim pasukan laut Persia untuk melakukan penyerangan ke Yunani. Penyerangan kali ini, Persia mengalami kegagalan karena terjadi badai di Gunung Athos dan menghancurkan kapal perangnya.

Usaha Darius terus dilanjutkan dengan ekspedisi kedua pada tahun 490 SM. Saat itu, Persia menyerang Yunani dari Laut Aegea dengan mendarat di Marathon dan menghancurkan Eretria dan Athena. Di bawah pimpinan Miltiades, Athena berhasil memukul mundur pasukan Persia dari Yunani. Pada masa inilah muncul cerita Marathon, yaitu kisah seorang lelaki yang berlari sejauh 40 km untuk mengabarkan berita kedatangan pasukan Persia di Marathon.

Pada tahun 490 SM terjadi ekspedisi ketiga usaha ekspansi Persia ke Yunani melalui darat dengan jumlah pasukan yang sangat besar, bahkan lebih banyak dari gabungan seluruh pasukan Yunani. Akibatnya, keperkasaan dan perjuangan pasukan Yunani yang dipimpin oleh Leonidas gagal menahan serangan Persia dari darat, bahkan pasukan Persia berhasil menguasai dan membakar kota Athena. Pada tahun 480 SM, kekuatan armada laut Athena di bawah pimpinan Themistocles berhasil menghancurkan kekuatan Persia di Salamis. Kemenangan ini merupakan awal dari kemenangan Yunani atas Persia, dilanjutkan setahun kemudian giliran pasukan Sparta mengalahkannya di Myclae.

c. Kejayaan Athena di Yunani

Kemenangan angkatan laut Athena saat menghadapi pasukan Persia, menarik minat polis-polis di Yunani tertarik untuk berkoalisi dengan Athena dan membentuk Liga Delia pada tahun 478 SM, Athena sebagai ditunjuk pemimpin liga. Liga Delia mengubah kebijakan politik luar negeri Athena terutama saat di bawah pimpinan Pericles, dengan menjadikan liga sebagai kaki tangan Athena. Pericles membuat peraturan perpajakan yang dipungut dari polis-polis Liga Delia sehingga Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. Kota Athena dipercantik dengan berdirinya bangunan yang tinggi dan membuat benteng yang panjang dari Athena ke Piraueus.

Pericles juga mengembangkan ilmu pemerintahan demokrasi menjadi lebih baik dengan memberikan kebebasan setiap individu untuk bekerja, mengeluarkan pendapat, dan menentukan pilihan hidupnya sendiri.

d. Kemunduran Athena di Yunani

Awal kemunduran Athena ditandai dengan terjadinya perselisihan antara polis Corinthus dan Corcyca. Athena bersama Liga Delia membantu Corcyca, sedangkan Corinthus membantu Liga Peloponnessos. Kedua kekuatan polis di Yunani saling bersaing dan terjadilah perang Peloponnessos (431-404 SM). Perjanjian damai yang dilakukan antara Athena dan Sparta tahun 421 tidak berarti bagi keduanya dan hanya bisa bertahan selama 1 tahun. Persekutuan Sparta dengan Persia berhasil menurunkan mental pasukan Athena, dan berhasil mengubah kejayaan Athena menjadi kehancuran terutama setelah kekalahan perang di Aegosopotami tahun 405 SM. Setahun kemudian dilakukan perjanjian damai, Athena sebagai pihak yang kalah diharuskan merobohkan benteng panjang dan menjadi bagian dari koloni Sparta.

6. Kerajaan Macedonia

Perang Athena dan Sparta tidak berhenti seketika, namun berjalan sangat panjang dan lama hingga kedua polis tersebut sudah tidak memiliki kekuatan pertahanan lagi. Keadaan buruk ini tidak hanya terjadi pada Athena dan Sparta, namun merebak sampai ke seluruh Yunani. Sehingga dengan sendirinya, Yunani pun menjadi lemah tidak sekuat saat menghadapi pasukan Raja Darius dari Persia.

Tidak adanya persatuan dan melemahnya kekuatan di Yunani, dimanfaatkan oleh Raja Philipus, raja Macedonia. Tahun 338 SM, Raja Philipus menyerang Yunani di wilayah kota Chaerona, keberhasilannya meluas hingga ke seluruh kota di Yunani. Raja Philip memiliki hasrat ingin menguasai Persia, namun usaha tersebut tak dapat direalisasikannya karena terbunuh oleh pengawal pribadinya. Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung) putra Philip melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai Persia. Perjalanannya ke Persia dimulai dengan ditaklukannya negara Asia Kecil pada tahun 333 SM dan dilanjutkan dengan menyerang Persia yang dipimpin Raja Darius III di daerah Isos. Kemenangan Macedonia atas Persia tidak membuat Iskandar Zulkarnaen berhenti, namun ekspansinya dilanjutkan hingga ke negara-negara di mesopotamia seperti Syria dan Palestina, lalu Mesir. Di Mesir, Iskandar Zulkarnaen mendirikan sebuah kota
yang dinamainya Iskandariyah (Alexandria).

Tahun 330 SM, Iskandar Zulkarnaen terus maju hingga ke India, namun karena ada penolakan dari pasukannya dengan alasan kelelahan maka ekspansi dihentikan dan diputuskan kembali ke Susa, Persia. Dalam perjalanan pulang Iskandar Zulkarnaen wafat di Babylonia, peristiwa ini terjadi pada tahun 323 SM. Penaklukan Kerajaan Macedonia ke Persia menimbulkan terciptanya kebudayaan baru sebagai perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir. Kebudayaan ini dinamakan dengan Hellenisme, pusat kebudayaannya berada di kota Iskandariyah. Sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen, Kerajaan Macedonia terbagi menjadi tiga negara kecil (diadochos) yang masing-masing dipimpin oleh seorang jenderal. Ketiga kerajaan tersebut antara lain:

(a) Kerajaan Mesir dipimpin oleh Ptolomeus, meliputi Mesir, Palestina dan Cyprus.
(b) Kerajaan Macedonia dipimpin oleh Antigonus, meliputi Yunani, Balkan dan Asia Kecil.
(c) Kerajaan Syria dipimpin Seuleucos, meliputi Syria, sebagian Asia Kecil, sebagian India.

7. Sistem Kepercayaan

Sejak peradaban awal sampai kerajaan, masyarakat Yunani mempercayai banyak dewa. Dewa ini digambarkan seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan dan keindahan yang lebih dibandingkan manusia dan hidup abadi. Dewa-dewa ini tinggal di Gunung Olympus, dengan Dewa Zeus sebagai dewa tertinggi. Sebagai penghormatan, dibuatlah Kuil Dewa Zeus yang ditempatkan di perbukitan Gunung Olympus. Sosok dewa digambarkan sama dengan kehidupan manusia, bisa saling berpasangan baik sifat (baik dan buruk) maupun jenis kelaminnya (dewa dan dewi) bahkan saling berperang satu dengan lainnya. Dewa-dewa yang dipuja disesuaikan dengan pilihan masing-masing atau berdasarkan jenis usaha yang dijalani, misalnya Apollo sebagai dewa kesenian dan matahari, Artemis sebagai dewi bulan dan pemburu, Area sebagai dewa perang, Athena sebagai dewi kearifan dan ilmu pengetahuan, Poseidon sebagai dewa laut, Demeter sebagai dewi tanaman, Hefaistus sebagai dewa api, dan sebagainya.

Sebagai penghormatan orang Yunani tidak banyak membangun kuil-kuil peribadatan, namun membuat altar peribadatan dengan pendeta yang kebanyakan terdiri dari kaum perempuan. Olympiade yang dikenal sekarang ini adalah sisa peninggalan kebudayaan Yunani kuno, pada saat itu orang Yunani setiap 4 tahun sekali melakukan festival pertandingan olahraga antar polis-polis.

8. Peninggalan Kebudayaan

Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban Mycenae, Epidaurus (gedung kesenian) Kuil Pathenon (Kuil Dewi Athena), Kuil Erectheum. Karya sastra yang ditulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan (heroik), seperti Homerus yang mengarang Illyas (penyerbuan ke Troya, sekitar tahun 11194 SM) dan Odyssea (pengembaraan Odyssea setelah perang Troya), cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta dan Athena karya Thuchydiades. Tidak jarang pula ditemukan sastra yang berisi cerita lucu karya Aristofane, dan cerita tragedi karya Aiskhilos dan Sofokles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam dan hidup keseharian manusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran dalam bentuk metode yang masuk akal (logis) dan penyelidikan suatu objek pengamatan hingga ke bagian terkecil.

Tokoh-tokoh filsuf (ahli filsafat) asal Yunani yang dikenal hingga sekarang di antaranya:

(a) Thales, adalah Bapak Pengetahuan Yunani yang mengambil pelajaran astronomi dari Mesir dan Persia.
(b) Socrates, ahli etika dan kesusilaan.
(c) Plato, ahli bidang tata negara dan hukum.
(d) Pithagoras, ahli matematika dan ilmu ukur.
(e) Hippocrates, ahli kedokteran.
(f) Heraclitus, ahli ilmu pengetahuan alam.

Pada masa kekuasaan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia, kebudayaan campuran antara Asia dan Eropa atau kebudayaan Hellenisme berkembang dengan cepat dan sangat maju bila dibandingkan dengan kebudayaan asalnya. Kota Iskandariyah merupakan pusat kebudayaan yang dibuat oleh Iskandar Zulkarnaen mengasilkan ahli filsafat yang termasyhur yaitu Erastothenes dan Aristarchus, keduanya merupakan ahli dalam bidang astronomi dan geografi.

Anda sekarang sudah mengetahui Peradaban Yunani Kuno. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Sejarah Peradaban Kuno Di Eropa : Yunani dan Romawi

Artikel dan Makalah tentang Sejarah Peradaban Kuno Di Eropa : Yunani dan Romawi - Manusia akan erat sekali dengan alam yang ditinggalnya bila ada ketergantungan yang mengikat di antara keduanya. Dan pada akhirnya sebuah peradaban bisa terwujud, bermunculan satu per satu. Pada peradaban Eropa kuno, perkembangannya jelas beda dengan Asia dan Afrika. Bila Asia dan Afrika perkembangannya dapat ditemui di sungai-sungai. Eropa kuno menempatkannya di pegunungan dan pantai. Yang memengaruhi pola hidup Eropa adalah peradaban minos.

Asia, Afrika, dan Eropa merupakan peradaban tua tapi peradaban Amerika kuno bisa dikatakan lebih muda. Kemunculan kebudayaan Amerika kuno diawali berdirinya beberapa kuil-kuil keagamaan. Sebagai dominasi imam terhadap kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan apa yang ditanamkan peradaban dan kebudayaan masa lampau yang mengandung nilai-nilai luhur adalah kenangan bagi generasi sekarang.


B. Peradaban Romawi Kuno

Peradaban kuno Eropa sangat berbeda dengan peradaban kuno Asia dan Afrika. Bangsa-bangsa Eropa kuno tidak menempatkan kebudayaannya di sungai-sungai melainkan di pegunungan dan pantai. Panjangnya pantai dimanfaatkan dan lahan-lahan yang dianggap subur untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kemampuan bahari mereka lebih maju dibandingkan negara yang berpusat di tengah daratan. Peradaban Minos adalah peletak dasar kehidupan yang mempengaruhi terhadap pola hidup Eropa. Kemajuan kebudayaan bangsa-bangsa di Yunani silih berganti seiring dengan besarnya persaingan perdagangan. Puncak kejayaannya terjadi pada saat Yunani dikuasai oleh Sparta, Athena dan Macedonia.

Bangsa asli romawi adalah bangsa yang hidup sederhana, namun berubah setelah dipengaruhi oleh budaya asing Yunani, Persia dan Estruci. Romawi pun berkembang ke dalam tiga tahapan, yakni kerajaan, republik dan imperium. Imperium Romawi berkuasa selama hampir 15 abad yang diakhiri penyerahan ibukota Konstantinopel kepada pasukan Turki. Di dunia bagian lain, lahirlah kebudayaan Amerika kuno dengan peradaban yang lebih lambat dibandingkan benua Asia, Afrika dan Eropa. Hal ini disebabkan oleh bangsa asli mereka yang cenderung memiliki pola hidup yang sama.

Anda sekarang sudah mengetahui Peradaban Kuno Di Eropa. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Peradaban Di Lembah Sungai Nil, Letak Geografis, Mata Pencaharian, Sistem Kepercayaan, Pemerintahan, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Artikel dan Makalah tentang Peradaban Di Lembah Sungai Nil, Letak Geografis, Mata Pencaharian, Sistem Kepercayaan, Pemerintahan, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi - Berikut ini adalah materi lengkapnya:

1. Letak Geografis

Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari serangan luar. (Baca juga : Peradaban Kuno Di Afrika)

2. Mata Pencaharian

Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil, apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau mereka akan menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bisa dipergunakan setiap saat. Adanya kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok kecil dan berkembang menjadi kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam organisasi yang teratur.

3. Sistem Kepercayaan

Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme), juga mengenal kepercayaan bahwa roh orang mati tidak akan meninggal. Malah mereka mengenal hewan-hewan suci yang dianggap sakral, seperti terlihat dalam beberapa lukisan dan patung hewan berkepala manusia dan manusia berkepala hewan.

Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain:

(a) Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi
(b) Dewa Ra sebagai dewa matahari
(c) Dewa Thot sebagai dewa pengetahuan
(d) Dewa Horus, anak Dewa Osiris
(e) Dewa Amon sebagai dewa bulan

Sebagai penguasa kehidupan politik dan keagamaan dipegang oleh firaun, Firaun (Pharaoh) ini diistimewakan karena dianggap Dewa Horus, perantara manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.

4. Sistem Pemerintahan

Sepanjang Lembah Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu dan Sungai Nil Hilir, pada masing-masing daerah terbentuk kelompok yang terpisah. Kedua wilayah ini dapat dipersatukan oleh Menes dengan bentuk kerajaan dan beribukota Memphis pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi raja Mesir Kuno.

(a) Mesir Tua

Raja-raja Mesir diberi gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki hak yang tidak terbatas dengan tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran bagi bangsanya. Kerajaan Mesir Tua beribukota Memphis. Pada zaman Mesir Tua, sudah dibangun makam-makam raja dalam bentuk piramid dan patung dari batu. Piramid ini dibuat oleh rakyat karena kepercayaan bahwa raja Mesir adalah titisan dewa.

Raja-raja yang termasyhur pada zaman ini di antaranya Khufu, Kefre, dan Menkaure. Setelah raja-raja tersebut meninggal, kondisi keamanan di Mesir menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kepercayaan rakyat bahwa raja adalah keturunan dewa dan timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.

(b) Mesir Pertengahan

Setelah terjadi perpecahan, Mesir kembali disatukan oleh raja Sesotris III dari Thebe. Bahkan Sesotris III mengembangkan wilayahnya dengan menguasai Nubia dan Palestina. Pada masa pemerintahan Amenemhet III terjadi penambangan emas di Gurun Sinai dan mendirikan kelompok besar istana yang dinamakan labyrinth. Setelah kematian Amenemhet III, muncul serangan dari bangsa Hykos yang berasal dari Palestina dan mereka dapat menguasai Mesir. Kedatangan bangsa Hykos memperkenalkan teknologi peralatan dari perunggu, seperti peralatan pertanian, senjata dan alat rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan Kota Awaris sebagai ibukota Mesir yang baru.

(c) Mesir Baru

Bangsa Mesir dapat merebut kembali kekuasaannya dari bangsa Hykos. Raja yang paling berjasa dalam perebutan kekuasaan dari bangsa Hykos adalah Firaun Ahmosis karena ia sendiri yang memimpin serangan. Kekuasaan Mesir sempat meluas ke Babylonia, Assyria, Cicillia, Cyprus pada saat kekuasaan Tutmosis II.

Antara tahun 1367-1350 SM pada masa pemerintahan Amenhotep IV atau Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan monotheisme kepada bangsa Mesir dengan menganggap Dewa Matahari sebagai satu-satunya dewa. Akibat adanya pertentangan dengan para pendeta agama Amon, Amenhotep IV memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amama. Setelah Amenhotep IV meninggal, perselisihan tentang agama tidak terjadi lagi dan pendeta menunjuk Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai firaun dan diharuskan tunduk kepada pendeta agama Amon. Kekuasaan Mesir akhirnya selalu digantikan oleh negara lain yang menjatuhkannya. Ini terjadi sejak pemerintahan Raja Ramses III (1198-1167 SM) berakhir.

5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

a. Hieroglyph

Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf. Hieroglyph ini ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.

b. Astronomi

Kehidupan agraris banga Mesir memengaruhi terhadap pengetahuannya yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok tanam, panen atau berdagang dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya.

c. Sistem pengawetan

Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya apabila tidak rusak. Dari kepercayaan ini timbul usaha untuk mengawetkan orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah-rempah atau ramuan lainnya supaya tidak tercium bau busuk.

d. Arsitektur

Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti piramid (makam para firaun), sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan) dan obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).

Anda sekarang sudah mengetahui Peradaban Di Lembah Sungai Nil. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris, Letak Geografis, Sistem Pemerintahan, Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Kerajaan

Artikel dan Makalah tentang Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris, Letak Geografis, Sistem Pemerintahan, Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Kerajaan - Berikut ini adalah materi lengkapnya :

1. Letak Geografis

Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki), keduanya berada di daerah Mesopotamia (sekarang Irak). Mesopotamia adalah nama sebutan daerah yang diapit oleh dua sungai, meso berarti tengah dan potamos artinya sungai. Daerah ini merupakan daerah yang sering kena banjir di saat musim hujan, dengan begitu lumpur-lumpur yang dibawa air menyebabkan lahan di sekitarnya menjadi subur. (Baca juga : Peradaban Kuno Di Asia Dan Afrika)

Ketergantungan bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Sungai Eufrat dan Tigris disebabkan oleh daerah yang mengelilinginya adalah gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun Elbrus dan Gurun Hamad. Tampak terlihat daerah Mesopotamia adalah lahan yang paling subur dibandingkan sekelilingnya.

Kesuburan tanah mendatangkan manusia untuk bertempat tinggal di daerah tersebut dengan pencahariannya bercocok tanam. Banjir yang dialaminya dijadikan sebagai tantangan untuk tetap bertahan hidup dengan membuat tanggul-tanggul penahan banjir, kanal banjir dan saluran pertanian. Dari kondisi tersebut, muncul peradaban, bahkan para ahli mempercayai bahwa mesopotamia adalah tempat asalnya peradaban manusia di dunia.

Bangsa Ubaid adalah bangsa pertama yang mendiami daerah tersebut pada tahun 5000 SM dengan ditandai munculnya kota Kish, Eridu dan Ur. Kedatangan bangsa Sumeria pada tahun 3000 SM membaur dengan bangsa Ubaid, lalu membangun sebuah kota dengan rumah-rumah yang dibuat dari lumpur dan tanah liat.

2. Sistem Pemerintahan

(a) Kerajaan Sumeria

Perkembangan Kota Ur sangat pesat dan menyebabkan timbulnya sebuah tatanan sosial di masyarakatnya. Bangsa Sumeria yang telah berbaur dengan bangsa asli membuat sistem pemerintahan, makin lama makin berkembang dan mengembangkan sebuah kerajaan. Kerajaan Sumeria diperintah oleh sebuah badan kerajaan yang memperoleh hak tinggi dalam berbagai bidang, seperti politik, agama dan militer. Badan tersebut dipimpin oleh seseorang yang dianggap menguasi daerah Sumeria, yang diberi gelar Lugal (Lugal berarti raja). Patesi yang telah berkuasa di Kerajaan Sumeria antara lain Patesi A-annipada, Patesi Umia, Patesi Urukagina dan Patesi Lunggal zagisi. Kekuasaan patesi sangat berpengaruh terhadap dasar-dasar kehidupan masyarakat, oleh karenanya kekuasaanya bisa berlangsung di Sumeria selama dua abad.

(b) Kerajaan Akkadia

Kerajaan Akkadia berdiri tahun 2500 SM setelah Raja Sargon (bangsa Semit) setelah berhasil menaklukan bangsa Sumeria di Mesopotamia. Kemudian memindahkan ibukotanya dari Ur ke Agade. Usaha bangsa Akkadia menaklukan kerajaan Sumeria berlangsung lama. Mereka datang dari derah gurun pasir dan menaklukan Kerajaan Sumeria. Beberapa kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari Sumeria diadopsi, diantaranya mengenai ilmu kalender dan takaran. Bangsa Akkadia mengenal legenda-legenda kepahlawanan, yakni legenda Adapa, Etana dan Gilgamesh yang mirip dengan cerita manusia pertama Adam dan Hawa. Mereka juga mengenal legenda air bah yang mirip dengan cerita Nabi Nuh namun dalam versi yang berbeda. Dinasti Raja Sargon di Agade berkuasa 1 abad dan dihancurkan oleh Guti pada tahun 2200 SM. Kerajaan Sumeria kembali berkuasa setelah Raja Ur-Nammu mengalahkan Kerajaan Akkadia dan mengembalikan ibukota ke Ur.

(c) Kerajaan Babylonia Lama

Pada tahun 2000 SM, Sumeria akhirnya dikuasai oleh bangsa Amoria. Pergantian ini berlangsung lama setelah kekuasaan Dinasti Ur-Nammu mulai melemah dan sering terjadi perebutan kekuasaan. Dinasti Amorit dipimpin oleh Sumuabum, ia memindahkan ibukotanya ke Babylon. Raja Hammurabi adalah salah satu keturunan dinasti Amorit yang terkenal dan menjadi raja besar setelah membentuk imperium hingga Turki, Suriah dan Teluk Persia. Ia juga yang meletakkan hukum tatanan masyarakat untuk kehidupan yang aman dan tenteram yang dikenal dengan Codex Hammurabi. Hukum Hammurabi mengakomodasi kebudayaan bangsa Semit yang menggunakan hukum pembalasan, seperti hilang nyawa diganti nyawa.

Raja Babylonia runtuh setelah Raja Hammurabi wafat, lemahnya pengganti raja dan seiringnya serangan dari bangsa Hittite. Kekuasaan bangsa Amoria digantikan oleh bangsa Assyiria.

(d) Kerajaan Assyria

Bangsa Assyria termasuk bangsa nomaden bertempat di Arab bagian Utara. Kondisi alam yang panas dan penuh tantangan menjadikan mereka bangsa yang kuat. Ibukotanya saat itu ada di kota Assur. Kekuatan mereka digunakan untuk menguasai daerah lain termasuk Mesopotamia. Semula mereka diwajibkan membayar pajak dan mengabdi kepada Kerajaan Babylonia dan Hittite. Pada tahun 1350 SM di bawah pimpinan Assuruballit, Assyria mampu melepaskan kewajiban tersebut dan dapat menyaingi Babylonia. Ketika dipimpin oleh Tiglath Pletser I, Assyria dapat menguasai Babylonia yang sudah dikuasai bangsa Hittite. Dengan kemenangan tersebut tumbuhlah Kerajaan Assyria beribukota Niniveh. Salah satu rajanya yang termasyhur adalah raja Ashurbanipal yang mampu mengembangkan wilayah kerajaannya meliputi Lembah Sungai Nil, Armenia, Damascus dan Yunani.

Kerajaan Assyria berkuasa selama dua abad, yaitu abad ke-9 – 7 SM, keruntuhannya terjadi oleh serbuan bangsa Chaldea keturunan Babylonia.

(e) Kerajaan Babylonia Baru

Kerajaan Babylonia Baru lahir setelah Nabopalassar memimpin bangsa Chaldea menyerbu Kerajaan Assyria pada tahun 612 SM. Kerajaan Babylonia Baru mengalami kejayaan pada zaman Raja Nebukadnezar karena:
  1. Meredam pemberontakan Yahudi di Palestina, dan mengirim ke pembuangan setelah kalah perang;
  2. Membuat jembatan untuk lalu lintas kota;
  3. Membangun taman bergantung.
Setelah Nebukanedzar wafat, Babylonia runtuh oleh bangsa Medes dari Persia.

(f) Kerajaan Persia

Pada awalnya bangsa Medes tinggal di Pegunungan Zagros (sebelah Utara Teluk Persia). Mereka bangsa yang kuat dan merupakan ancaman bagi bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya. Sebagai bangsa nomaden, bangsa ini menyebar ke India dan Eropa Barat. Tahun 539 SM berhasil menguasai kerajaan Babylonia Baru, namun tak lama kemudian muncul Cyrus sebagai pemimpin bangsa Persia berhasil menaklukan Babylonia Baru dan menyatukan kedua bangsa Medes dan Persia. Anaknya yang bernama Cambysses menaklukan Bangsa Mesir yang selanjutnya diganti oleh Raja Darius. Raja Darius berhasil membawa Kerajaan Persia ke dalam kejayaan dengan memperluas wilayahnya sampai ke Yunani.

Sistem pemerintahan Darius dipakai dalam sistem pemerintahan di dunia saat ini. Negara terdiri dari 20 provinsi yang masing-masing provinsi diperintah oleh satrap (gubernur) yang ditunjuk oleh Raja. Pada zaman kekuasaan Kerajaan Persia di Mesopotamia tampil seorang tokoh agama yang bernama Zoroaster yang mengajarkan bahwa kekuatan kebaikan dikuasai oleh Ahura Mazda dan kekuatan kejahatan dikuasai oleh Ahriman. Kitab suci ajaran ini bernama Avesta.

3. Sistem Kepercayaan

Bangsa Sumeria mempercayai banyak dewa yang ditimbulkan oleh kondisi alam yang tidak stabil. Diantara banyak dewa-dewa yang dikenal, tiga di antaranya merupakan dewa tertinggi antara lain Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi) dan Dewa Ea (Dewa Air). Keberhasilan bangsa Sumeria menguasai daerah Mesopotamia diabadikan dalam sebuah mitologi kemenangan saat terjadi peperangan antara Dewa Marduk dengan Dewa Tiamat. Dewa Tiamat dianggap sebagai dewa petaka yang selalu membawa bencana banjir.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(a) Aksara

Sejak berdirinya Sumeria, bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Sungai Eufrat dan Tigris sudah mengenal abjad dengan bentuk huruf paku dengan sebutan kuneiform. Pengembangan huruf ini didapat pada peninggalan Babylonia sebuah prasasti batu Undang-undang Hammurabi yang memuat 282 pasal, setiap pasalnya memuat peraturan dan hukuman bagi pelanggarnya.

(b) Kalender

Pergantian musim menunjukkan pergantian bulan, untuk kepentingan masa bercocok tanam dan panen mendorong timbulnya sistem penanggalan. Penanggalan waktu ini sudah dikenal sejak Kerajaan Sumeria dan berkembang sejak Kerajaan Chaldea yang membagi minggu dalam 7 hari, hari dalam 24 jam, sama seperti yang terjadi saat ini.

(c) Ilmu hitung

Bangsa Sumeria sudah mengenal angka 60 (sexagesimal) bilangan dasar, susunan angka 60 dipakai sebagai besarnya derajat dalam 1 lingkaran, yakni 360 derajat yang dianalogikan sama dengan peredaran bumi mengelilingi matahari dalam 1 tahun yang terdiri dari 360 hari.

Anda sekarang sudah mengetahui Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

Label

Agama dan Kepercayaan (1) Analisis Numerik (1) Antropologi (1) Apa itu RME Realistic Mathematics Educations (1) Blogger (2) Budaya (1) Buku Tes IQ (1) Bus Antar Kota (1) Cake In Jar (1) CARA HITUNG CEPAT DENGAN ANGKA 9 (1) Contoh Pidato. (1) CONTOH SOAL UN 2008 SMK (1) Dampak Negatif (1) Enzim (1) Famili (1) Favorite Stories (2) Fermentasi (1) Folktales (2) Fungi (1) Geguritan (1) Hiburan (2) Holiday (1) Ikan (1) Info Sehat (5) Iptek (1) JJCM (2) Kek (3) Kek RVC (3) Keluarga (4) Kesehatan (2) Kesenian (10) Kisah Bocah SD Peraih Medali Emas Olimpiade Matematika (1) Kuliner (2) Kumpulan Soal Ujian Untuk Sekolah Dasar (1) Labil (1) Lauk Pauk (1) Lirik (1) Matematika SD (2) Matematika SMA (8) Matematika SMK (1) Matematika SMP (7) Mathematic for Kids (1) Metabolisme (1) METODE BELAJAR (1) Muffin Cupcake (2) Musik (1) news (6) Olahraga (2) Operator Matematika (1) Opini (1) Pendidikan (2) PERANAN MATEMATIKA BAGI PENDIDIKAN NILAI (SIKAP) ANAK (1) Pernak Pernik (1) Persamaan Kuadrat (1) Pertanian (1) Protista (1) Puisi (1) Pupuk (1) Puzzle yang Rumit (1) Religi (2) Remaja (3) Resep (7) Resep Aneka Bakwan (1) Resep aneka bubur (1) Resep Aneka Burung (1) Resep Aneka Lontong (1) Resep Aneka Pempek (1) Resep aneka seafood (1) Resep Aneka Sop (1) Sejarah (64) SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA 2008 (1) SOAL MATEMATIKA (1) Statistik (4) Tempahan (3) Tips dan Trik (4) Tips Kecantikan (3) Tips Sehat (2) Tips Wajah (3) Tokunime (1) Trik And Tips (1) Trik Menghitung Cepat Kuadrat 100-110 (1) Ujian Masuk UGM (1) Unik (1) Vedic Mathematics (1) Yang Lezat Dari Pisang (1)
Powered by Blogger.

Followers

Cari Blog Ini